Ecocement, Ecohouse, Eco apalagi ya ?

setelah mengikuti kuliah umum yang diadakan oleh salah satu perusahaan ternama di bidang persemenan indonesia PT. Indocement, Tbk, menjadi hal tabuh istilah Ecocement dan Ecohouse. selama kurang lebih 2 jam kami diceramahi seputar karbon dioksida, limestone, dan ekologis serta emisi. cukup mampu mendoktrin kami bahwa isu go green sudah terlaksana dengan baik di kalangan pengusaha material.
semen yang kita pakai untuk bangunan ternyata dalam proses produksinya menghasilkan 0,9 kg karbon dioksida per 1 Kg semen. betapa besar karbon yang dihasilkan dalam proses produksi semen hampir mencapai 1 : 1 nya, konsep ekologis inilah dicanangkan dalam proses produksinya sehingga karbon yang dihasilkan dapat berkurang. dengan cara menggunakan Alternative Fuels, Alternatif materials, Supplementary Cementing Materials ( SCMs). seperti diketahui bahwa semen bermaterial utama dari limestone, mungkin dapat dikurangi dan menggantikannya dengan materials lain seperti fly ash dll, dengan tidak mengubah kandungan dari komposisi semen tersebut. 
 
 
penjelasan di atas dikaji berdasarkan pengertian ecocement, ketika semen tersebut jatuh pada pelaksana kontruksi timbul masalah baru. mampukah sebuah kontruksi terintegrasi dengan lingkungan ?, rumah yang sehat, menggunakan energi sehemat mungkin, memungkinkn cahaya masuk dengan proporsional, angin sepoi sepoi, dll. Ecohouse menawarkan itu semua. sehingga terjadi kesinambungan antara material dan pelaksana kontruksinya. jika dianalogikan semen merupakan terigu nya, kontruksi merupakan hasilnya (roti, donat, dll). 
semuanya menjadi biru ketika kami semua dikasih bingkisan yang berisi baju, pena, buku, dll, terima kasih Indocement awards.

Komentar

Postingan Populer