SIAPA YANG MENGITARI ? ANTARA BUMI DAN MATAHARI
Banyak perdebatan mengenai siapa yang mengitari ?, bumi yang
berotasi atau matahari yang mengitari bumi ini juga bisa diartikan
bahwa bumi yang menjadi pusat universal atau matahari yang dianggap sebagai
pusat universal. Perdebatan tanpa didasari ilmu sungguh memalukan. Seharusnya kita
sama-sama berkaca terhadap diri kita sendiri apakah telah dapat “cahaya”
pengetahuan dari Allah SWT.
Dalam hal kasus tersebut kita harus meyakini bahwa Firman
Allah dalam Al quran bersifat mutlak dan benar. Ilmu yang paling mendekati
dalam memahami konteks diatas ialah ilmu fisika mengenai ilmu relativitas. Ketika
kita berada di dalam mobil yang sedang melaju dengan kecepatan. Maka menurut
orang yang berada diluar atau kerangka acuan bumi bahwa mobil lah yang bergerak
maju dengan kecepatan. Lain halnya dengan pandangan orang yang berada didalam
mobil, menurut kerangka acuan mobil bahwa orang yang berada diluar lah yang
bergerak mundur dengan kecepatan. Berdasarkan teori relativitas tersebut dapat
kita ajak ke dalam skala makro, ada banyak sekali kerangka acuan, beberapanya
adalah : kerangka acuan bumi, kerangka acuan tata surya, kerangka acuan galaksi
dan kerangka acuan universal serta kerangka acuan yang lebih besar yang belum diketahui.
Sehingga pernyataan bumi berotasi dan mengitari matahari hanya bisa dinyatakan apabila
kerangka acuannya matahari atau tata surya, dalam hal ini ada ketidakkonsistenan
mengenai penentuan kerangka acuan kenapa kita memposisikan diri menjadi
kerangka acuan matahari ? kenapa kita tidak mengambil kerangka acuan galaksi
sehingga dapat dinyatakan bumi, bulan dan matahari pun beredar. Sehingga penentuan
kerangka acuan selain bumi merupakan penentuan yang tidak konsisten dan bisa
konsisten apabila langsung diambil kerangka acuan di atas kerangka acuan
universal. maka dalam pernyataannya sebagai makhluk yang berada di bumi maka
menurut kerangka acuan bumi lah sesuatu tersebut dinyatakan. Sehingga dapat
diartikan juga bahwa matahari dan bulan beredar mengelilingi bumi dalam
kerangka acuan bumi (walaupun dengan cara bumi berotasi).
Sebagian orang ada yang berpedapat bahwa, mengapa ketika
pesawat terbang meluncur searah dengan rotasi bumi (jika bumi berputar dan
matahari bersifat tetap/kerangka acuan matahari) maka pesawat tersebut menempuh
jarak dengan waktu yang sama jika pesawat tersebut meluncur dengan arah yang
berlawanan. Dalam hal tersebut diatas kita dapat mengambil contoh berikut : “
jika kita berada dalam mobil tertutup (tanpa ada pengaruh dari luar) maka
ketika kita melempar-lempar bola dari tangan kita seharusnya bola tersebut
tidak jatuh kembali di tangan kita akan tetapi jatuh ke belakang tetapi dalam
kenyataannya bola tersebut tetap jatuh dengan posisi yang sama, sehingga
kerangka acuan yang dilindungi oleh tabir maka segala gerak dalam kerangka
tersebut akan tetap berlaku sama menurut kerangka acuannya” dari contoh diatas
kita sama-sama mengetahui bahwa bumi dilindungi oleh lapisan-lapisan atmosfer
sehingga bumi terlindung dari pengaruh luar sehingga apapun yang bergerak di
bawah atmosfer bumi maka gerak tersebut tanpa dipengaruhi oleh rotasi bumi itu
sendiri” semoga kita sama-sama mendapatkan cahaya ilmuNya.
Kebenaran hanya
dari Allah SWT. Ilmu yang tinggi hanya dari Allah SWT.
Komentar
Posting Komentar